IBI Beltim Gelar Muscab Lima Tahunan

beltim.go.id - 11 April 2025

Manggar, Diskominfo SP Beltim – Sebanyak 140 bidan se-Kabupaten Belitung Timur mengikuti Musyawarah Cabang (Muscab) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) V di Auditorium Zahari MZ, Jum’at (11/4/25). Muscab IBI V ini selain untuk memilih kepengurusan IBI Beltim 2023 – 2028, dalam Muscab ini juga menggelar seminar ilmiah.

Muscab IBI V dibuka oleh Bupati Beltim Kamarudin Muten. Hadir pula Wakil Bupati Beltim Khairil Anwar, Ketua DPRD Fezzy Uktolseja, Kepala Dinas Kesehatan Dianita Fitriani, Ketua TPP Kabupaten Beltim Vivi Kamradin, para ketua organisasi profesi kesehatan serta kepala UPT Puskesmas se-Kabupaten Beltim.

Ketua Panitia Muscab IBI V, Supeni mengatakan Muscab dilaksanakan selama satu hari. Muscab ini merupakan wahana konsolidasi serta pembinaan organisasi serta pembinaan organisasi tingkat ranting dan anggota.

“Muskab dilakukan selama satu kali dalam satu masa bakti kepengurusan dan dilaksanakan maksimal enam bulan setelah Musyawarah Daerah,” ungkap Supeni.

Mak Pen sapaan akrab Supeni menyatakan sebelum memilih Ketua IBI Beltim yang baru, para pengurus IBI sebelumnya juga akan menyampaikan laporan pertanggungjawaban Pengurus IBI Beltim periode 2018 – 2023.

“Kita menggelar seminar ilmiah dengan judul kebijakan Kementerian Kesehatan dan organisasi Profesi IBI serta solusi tentang Kepengurusan Surat Tanda Registrasi dan kecukupan Satuan Kredit Profesi pada Pelataran Sehat,” ujar Mak Pen.

Sementara itu Ketua Pengurus Daerah IBI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Nurita menyatakan harapannya kepada kepengurusan yang baru dapat mengembangkan organisasi IBI dan terus menjalin hubungan baik dengan pemerintah daerah maupun dengan pengurus organisasi lainnya.

“Harapan ke depan jangan tinggalkan pemerintah daerah untuk berkolaborasi, organisasi profesi dan pengusaha yang ada untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak yang ada di Kabupaten Beltim,” harap Nurita.

Nurita meminta agar para bidan di Kabupaten Beltim dapat terus mengasah diri dan meningkatkan kompetensi ilmu dan pendidikan profesi kebidanan. Meski diakuinya bidan di Pulau Belitung sangat terbatas aksesnya terutama untuk pendidikan profesi.

“Ke depan profesi bidan harus Strata Satu, terutama untuk bidan yang akan membuka praktek. Di sini aksesnya susah memang, hanya ada di Pangkalpinang, Palembang dan Jakarta. Mudah-mudahan kawan-kawan dapat meningkatkan komptensi dan pendidikan profesinya,” ujar Nurita. @2!

Mungkin Anda Berminat Membaca