Manggar, Diskominfo Beltim – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Manggar digelar dan membahas 163 rencana usulan dari 9 desa yang ada di Kecamatan Manggar yang berlangsung di Kantor Camat Manggar, Selasa (14/2).
Hadir dalam acara Musrenbang itu, Wakil Bupati Beltim Khairil Anwar, forkopimda, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Beltim Bayu Priyambodo dan Kepala Perangkat Daerah lainnya, Camat Manggar Herri, kepala desa dan ketua BPD se-Kecamatan Manggar.
Wakil Bupati Beltim Khairil Anwar yang membuka kegiatan ini mengatakan musrenbang merupakan forum musyawarah tahunan pembangunan para pemangku kepentingan di tingkat kecamatan untuk memberikan informasi dan masukan program prioritas di Kecamatan pada tahun 2024. Dalam pelaksanaan Musrenbang banyak yang dibahas terkait dengan penyusunan program-program prioritas pembangunan.
“Melalui Musrenbang, perwakilan dari tiap unsur masyarakat yang ada, diberikan ruang untuk terlibat dalam setiap proses tahapan perencanaan pembangunan daerah dan sifatnya inklusif,” kata Khairil Anwar dalam sambutannya.
Dalam kesempatan itu, Khairil mengimbau agar tiap-tiap perwakilan desa untuk lebih memprioritaskan usulan-usulan pembangunan yang betul-betul dibutuhkan oleh masing-masing desa.
“Kalau mau buat perencanaan, RT dikumpulkan dibahas di tingkat dusun. Mana yang prioritas diusulkan supaya hasilnya maksimal, tentunya usulan-usulan itu bukan keinginan tapi kebutuhan,” ungkap Khairil Anwar.
Disisi lain, Camat Manggar Herri mengatakan penyelenggaraan Musrenbang tingkat Kecamatan Manggar bertujuan untuk penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan usulan rencana kegiatan pembangunan desa yang diintegrasikan dengan prioritas pembangunan daerah di wilayah kecamatan.
“Penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan tersebut mencakup 163 rencana usulan dari 9 desa yang ada di Kecamatan Manggar,” ujar Herri.
Adapun isu-isu dan permasalahan yang dibahas antara lain pendangkalan alur sungai yang berada di Desa Kurnia Jaya. sarana prasarana perhubungan fasilitas perlengkapan jalan (halte angkutan sekolah, transfortasi antar pulau, marka jalan, rambu-rambu lalu lintas, butuh penerangan jalan dan lainya), kondisi jalan yang masih rusak, pemeliharaan bandar/parit yang belum optimal. Banyaknya BUMDes yang tidak tidak berjalan dan juga banjir yang disebabkan oleh gelombang pasang air laut serta sarana prasarana sekolah. (ver)