Manggar, Diskominfo Beltim – Pohon akasia memiliki potensi yang luar biasa untuk di ekspor dan merupakan jenis kayu yang berkualitas. Hal ini disampaikan oleh Direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Pembangunan Belitung Timur (PT. PBT), Fandhy Hendra Prastya saat memberikan sambutan pada acara Penandatanganan Bersama Nota Kesepahaman PT. Albasia Nusa Karya (PT. ANK) dan PT. PBT, Kamis (14/01).
Dikatakan Pria yang akrab disapa Fandhy ini setelah melakukan pertemuan dengan Direktur PT. ANK ditemukan fakta bahwa pohon akasia merupakan jenis kayu yang berkualitas namun tidak banyak masyarakat yang mengetahui hal tersebut. Dan berdasarkan kondisi daerah, Beltim memiliki potensi yang luar biasa terkait akasia, namun pemanfaatannya belum maksimal.
“Di Belitung Timur sendiri pohon akasia ada dimana-mana sehingga seperti gulma, tapi pemanfaatan dari kita belum maksimal. Selama ini kayu akasia hanya ditebang atau dibakar begitu saja. Nanti kita akan bersama-sama membuat rencana ke depan untuk membuatnya menjadi bahan kayu olahan yang bernilai ekonomis dan bermanfaat,” ujarnya.
Fandhy menjelaskan penandatanganan Nota Kesepahaman ini merupakan momentum di awal tahun 2022 terutama daerah Belitung Timur dalam hal ini PT. PBT bisa melangkah lebih baik lagi bersama mitra PT. ANK.
“Semoga pertemuan ini menjadi momentum sebagai langkah awal kita ke depan untuk kita menata perekonomian di daerah dan dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini, pemanfaatan dan pengelolaan kayu akasia bisa dioptimalkan sehingga menambah nilai bagi pelaku usaha juga pemerintah daerah dalam hal ini pendapatan daerah serta lapangan kerja dan usaha bagi masyarakat,” tutur Fandhy.
Sementara itu, Direktur PT. ANK, Yadi Mulyadi menjelaskan kualitas kayu akasia di Beltim lebih bagus dibanding daerah lain.
“Untuk akasia sendiri di jawa barat tidak sebanyak disini dan kualitasnya lebih bagus di Beltim. Akasia bukan merupakan kayu keras sehingga proses perizinan tidak harus njelimet dan memudahkan dalamm pemanfaatannya dengan tidak melanggar peraturan,” jelasnya.
“Kayu akasia ini belum banyak dikenal di dunia, sehingga potensi nya sangat besar. Dengan ini kita akan mencoba meningkatkan nilai ekonomis dari kayu akasia sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Beltim,” tutupnya. (Ln)