Pemkab Beltim Komitmen Perkuat Pengendalian Inflasi Daerah Melalui Sinergi Lintas Sektor

1 Agu 2025 | Berita Utama, Ekonomi

Manggar, Diskominfo SP Beltim — Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Belitung Timur (BPS Beltim), Dwi Widiyanto, memaparkan data inflasi daerah terkini melalui rilis resmi yang digelar di Ruang Pertemuan BPS Beltim, Jumat (01/08/2025). Berdasarkan data tersebut, inflasi year on year (y-on-y) Kabupaten Beltim pada Juli 2025 tercatat sebesar 3,50 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106.46. Inflasi bulan Juli 2025 ini masih dalam rentang target pemerintah untuk tahun 2025 yg ditetapkan sebesar 2,5% ± 1% artinya, kisaran target inflasi adalah antara 1,5% hingga 3,5%.

Dalam penjelasannya, Dwi menyebut inflasi terjadi akibat kenaikan harga beberapa kelompok pengeluaran, paling tinggi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,63 persen; diikuti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,67 persen; serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,22 persen.

“Kenaikan juga terjadi pada kelompok kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,39 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,37 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,26 persen; serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,70 persen,” kata Dwi menjelaskan.

Kemudian, ia menyampaikan, tiga kelompok mengalami deflasi, yakni kelompok pendidikan sebesar 3,88 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,08 persen; dan kelompok transportasi sebesar 0,01 persen. Sementara kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya tidak mengalami perubahan.

“Tingkat inflasi month to month (m-to-m) Kabupaten Belitung Timur bulan Juli 2025 sebesar 1,04 persen sedangkan secara year to date (y-to-d) mengalami inflasi sebesar 1,97 persen,” ungkapnya.

Pemkab Beltim Terus Berupaya Kendalikan Inflasi Daerah

Menanggapi data tersebut, Bupati Beltim yang diwakili Penjabat Sekretaris Daerah, Hendri Yani menyampaikan bahwa data statistik memiliki peran penting bagi pemerintah daerah, mulai dari menyusun perencanaan hingga pengambilan keputusan.

“Data statistik punya peran penting dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Jika kebijakan dibuat berdasarkan data, hasilnya akan lebih tepat dan dirasakan langsung oleh masyarakat,” jelasnya.

Kemudian dalam persoalan inflasi, Hendri juga menjelaskan pentingnya peningkatan produksi daerah sebagai upaya pengendalian inflasi. Oleh sebab itu, pemerintah daerah berusaha mendorong sektor tersebut dalam upaya mengurangi ketergantungan pasokan barang dari luar daerah.

“Kalau kita berbicara tentang inflasi daerah itu, selain persoalan distribusi dan juga konsumsi, yang tidak kalah penting adalah bagaimana mendorong produksi daerah,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa Pemkab Beltim terus berupaya konsisten dalam mengendalikan inflasi daerah sesuai wewenangnya.

“Pemkab Beltim berkomitmen memperkuat pengendalian inflasi melalui strategi konkret dan sinergi lintas sektor dari produksi, distribusi, hingga pengawasan di lapangan,” ungkapnya.

Hendri juga mengapresiasi kepada berbagai pihak yang terus berupaya dan berkerja sama dengan Pemkab Beltim dalam pengendalian inflasi di daerah.

“Terima kasih kepada semua pihak yang aktif mendukung pengendalian inflasi di Belitung Timur, termasuk Perangkat Daerah, tim satgas pangan, dan insan pers yang berupaya menyampaikan informasi dengan objektif,” ungkapnya. Ach