Manggar, Diskominfo SP Beltim – Kabupaten Belitung Timur (Beltim) menjadi salah satu daerah prioritas dalam pelaksanaan program pelatihan dan sertifikasi coding serta Artificial Intelligence (AI). Salah satu program kerja Google Indonesia ini nantinya akan diberikan kepada guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal ini terungkap dalam kegiatan audiensi antara perwakilan Google dan Pemerintah Kabupaten Beltim yang berlangsung di ruang kerja Bupati Beltim, Rabu (11/06/2025).

Audiensi tersebut dihadiri oleh Bupati Beltim, Kamarudin Muten, Wakil Bupati Khairil Anwar, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Statistik dan Persandian, Bayu Priyambodo serta Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Beltim, Dedy Wahyudi. Turut hadir pula perwakilan dari lima sekolah dasar di Kabupaten Beltim, yakni pengawas dan kepala sekolah SD Negeri 1 Manggar, SD Negeri 2 Simpang Renggiang, SD Negeri 5 Damar, SD Negeri 8 Gantung, dan SD Negeri 26 Manggar.
Perwakilan Google Indonesia di bidang Digital Transformation, Kristianto, menyampaikan bahwa nantinya pelaksanaan program pelatihan dan sertifikasi AI dan coding yang akan diberikan ini sepenuhnya gratis.

“Kunjungan ini tidak hanya sebagai bentuk silaturahmi, tetapi juga untuk memberikan prioritas kepada Kabupaten Beltim karena kami melihat banyak bibit-bibit sekolah yang digitalisasinya sudah bagus” ujar Kristianto Dia menegaskan bahwa potensi tersebut perlu dukungan dan kolaborasi antara Organisasi Perangkat Daerah terkait agar memberi dampak lebih luas bagi pendidikan di Kabupaten Beltim.
“Kita ingin menjadikan Kabupaten Beltim sebagai daerah percontohan. Target awal program ini akan dimulai pada Juli 2025. Nantinya, program ini akan dikemas dalam bentuk beasiswa bagi para guru,” lanjut Kristianto.

Senada dengan itu, Azis, selaku Google Education Specialist menyampaikan bahwa program ini memiliki kuota untuk satu juta guru di seluruh Indonesia. Google ingin memastikan agar Kabupaten Beltim mendapatkan porsi kuota penuh untuk guru SD dan SMP.
“Kami menargetkan untuk Kabupaten Beltim sekitar 1.000 hingga 2.000 guru, karena kita melihat bahwa sekolah-sekolah di Kabupaten Beltim telah menunjukkan transformasi digital yang cukup komprehensif,” ungkap Azis.
Azis juga menambahkan bahwa Kabupaten Beltim memiliki potensi besar untuk menjadi contoh dalam penerapan digitalisasi pendidikan, tidak hanya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tetapi juga di wilayah Sumatera.
“Kami berharap nantinya daerah lain yang ingin belajar digitalisasi tidak perlu jauh-jauh ke Pulau Jawa, cukup ke Kabupaten Beltim saja” jelas Azis.
Dengan adanya program ini nantinya akan membuka peluang bagi sekolah-sekolah di Kabupaten Beltim untuk menjadi Google Reference School, yaitu sekolah yang diakui karena berhasil melakukan digitalisasi dan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain. (AT & @2!)