Manggar, Diskominfo SP Beltim – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Belitung Timur (Beltim) kembali merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK)/Inflasi Mei 2025, yang berlangsung di ruang pertemuan BPS Kabupaten Beltim, Senin (02/06/2025). Turut hadir dalam kegiatan ini Bupati Beltim yang diwakilkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Beltim, Zikril dan jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Beltim.
Dalam rilisnya, Kepala BPS Beltim, Dwi Widiyanto mengatakan bahwa pada Mei 2025, Kabupaten Beltim mengalami inflasi year on year (y-on-y) di Kabupaten Beltim sebesar 0,64 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,96.
“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada di beberapa kelompok pengeluaran,” kata Dwi.
Dijelaskan olehnya, bahwa inflasi tahunan/y-on-y di Kabupaten Beltim disebabkan karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada beberapa kelompok pengeluaran, yakni kelompok pendidikan sebesar 15,31 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 7,37 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,05 persen.
Selanjutnya kelompok pakaian dan alas kaki 1,37 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,25 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,24 persen. Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,92 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,26 persen; kelompok transportasi sebesar 0,19 persen.
“Sebaliknya, kelompok yang mengalami deflasi y-on-y atau terjadi penurunan harga yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,08 persen serta kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,74 persen,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Beltim, Zikril yang membacakan sambutan Bupati menyampaikan apresiasi kepada BPS Kabupaten Beltim atas kerja kinerja baik BPS Beltim dalam menyediakan data statistik yang akurat dan relevan di tiap bulannya.
“Data statistik penting sebagai dasar kebutuhan tepat untuk ekonomi dan pembangunan daerah, khususnya dalam memantau inflasi yang mempengaruhi daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi, sehingga menjadi bahan utama dalam merumuskan kebijakan daerah,” ucapnya.
Dalam kesempatan ini, Zikril juga mengajak seluruh stake holder terkait yang hadir untuk segera menyiapkan strategi pengendalian inflasi agar dampak kenaikan harga tidak terlalu dirasakan oleh masyarakat.
“Saya dan atas nama pemerintah daerah mengajak semua pihak, terutama yang hadir untuk bersama-sama mendkung pengendalian inflasi melalui berbagai kebijakan, koordinasi antar sector dan pengawasan distribusi barang agar ketersediaan tetap terjaga dan harga terkendali,” himbaunya. (Ts)
