Pj Gubernur Babel Tinjau RTLH Suku Sawang Beltim

13 Sep 2024 | Berita Utama

Gantung, Diskominfo SP Beltim – Pada Rabu, (11/9/2024) Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Sugito melakukan peninjauan di kawasan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang diperuntukkan bagi Suku Sawang Gantung Belitung Timur.

Menurut Sugito bantuan RLTH ini merupakan wujud kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat dimana program ini merupakan salah satu upaya Pemprov Babel bekerja sama dengan Pemkab Beltim untuk mendorong agar masyarakat Suku Sawang memiliki hidup yang layak.

“Hari ini dari Pemprov bekerja sama dengan Pemkab Beltim, Kabupaten menyediakan lahannya Pemprov membantu bangunan fisiknya. Ada 40, yang insyaAllah akan ditambah lagi di tahun 2025 30, sehingga total Suku Sawang ini berjumlah 70 KK nanti sampai 2025,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut Sugito menyampaikan harapannya agar kiranya Pemkab Beltim bisa memberikan pendampingan kepada masyarakat Suku Sawang agar lebih berkembang dan sejahtera kedepannya.

“Harapan kedepannya juga generasi mereka memiliki peningkatan pendidikan dan kesejahteraan serta generasi-generasi penerusnya mereka bisa terhindar dari jeratan kemiskinan dan kendala kesehatan,” harapnya.

Bupati Beltim, Burhanudin yang turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa Pemkab Beltim sudah lama merencakan upaya relokasi Suku Sawang sejak Tahun 2009.

“InsyaAllah Alhamdulillah di bulan November nanti tuntas. Maka secara bertahap masyarakat di Suku Sawang di Desa Selinsing Kecamatan Gantung akan kita relokasi secara bertahap, dan mereka berhak untuk mendapatkan rumah yang layak untuk mereka tinggal,” kata Aan sapaan akarab Burhanudin.

Aan juga menyampaikan bahwa Pemkab Beltim akan menyiapkan ruang terbuka bagi Suku Sawang untuk melaksanakan kegiatan adatnya yakni Festival Muang Jong di tiap tahun.

“Selama ini kita terus melakukan pembinaan Suku Sawang, tidak hanya sekedar rumahnya saja tetapi dalam seluruh aspek baik itu pendidikan kesehatan masalah sosial terus kita lakukan pembinaan dari desa maupun dari pendampingan-pendampingan yang lain,” ujarnya.

“Dan Alhamdulillah untuk di tingkat pendidikan pun mereka sudah mulai bersekolah ada anak dari Suku Sawang yang jadi Polisi, ada yang jadi Perawat. Jadi kalau adat tetap dilestarikan yang pentingkan pendidikan, karenakan pendidikan jarang ditempuh oleh mereka,” tambah Aan.

Untuk diketahui selain mendapatkan rumah, masyarakat Suku Sawang ini juga akan dilengkapi dengan Prasarana, Sarana dan Utilitas umum (PSU) seperti air bersih, drainase dan jalan lingkungan. (Ts)