Manggar, DiskominfoSP Beltim – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Beltim resmi melakukan launching program Gerakan Bersama Desa Oke Lawan Inflasi (GEMA SAOK LAISI). Kagiatan ini berlangsung di Kantor Desa Mempaya Kecamatan Damar pada Kamis (25/7/24).
Gema Saok Laisi merupakan program yang diinisiasi oleh TPID Kabupaten Beltim yang bertujuan untuk meningkatkan komunikasi efektif sebagai salah satu kunci 4K pengendalian inflasi (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi dan Komunikasi yang efektif).

Dalam kegiatan tersebut, Bupati Beltim Burhanudin yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Beltim Mathur Noviansyah mengatakan, lahirnya Gema Saok Laisi salah satunya didasari oleh data dan kondisi aktual masyarakat yang mungkin timbul akibat perubahan di sektor pertambangan.
“Secara komposisi, sektor pertambangan dan penggalian merupakan sektor yang menyerap tenaga kerja terbesar di Beltim yakni sebesar 27,75 persen pada tahun 2022 dan pada tahun 2023 turun menjadi 24,18 persen. Jadi, akan berdampak signifikan pada perekonomian secara umum di Kabupaten Beltim,” tutur Mathur.
Disampaikan Mathur, melalui program ini TPID Kabupaten Belitung Timur telah melaksanakan roadshow ke-7 kecamatan dengan peserta 39 desa se-Kabupaten Belitung Timur. Kegiatan tersebut terkait identifikasi dan diskusi pelaksanaan program ketahanan pangan desa,
“Diharapkan program ini akan sejalan dengan upaya pengendalian inflasi daerah, menciptakan lapangan pekerjaan, dan peningkatan daya beli masyarakat,” ucap mantan Kepala Bappelitbangda Kabupaten Beltim ini.
Ia menambahkan, program ini juga sejalan dengan program Bank Indonesia (BI) yaitu Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) sebagai wujud komitmen dalam memperkuat ketahanan pangan dan menjaga stabilitas harga.

“BI telah menetapkan Desa Mempaya sebagai pilot project Desa Tanggap Inflasi. Dengan adanya kedua program ini, diharapkan dapat meningkatkan peran Pemerintah Desa dalam pengendalian inflasi pangan melalui peningkatan usaha produksi di masing-masing desa dengan memanfaatkan Dana Desa dalam ketahanan pangan,” jelasnya.
Mathur melanjutkan, hal tersebut juga untuk memperkuat kemandirian desa dalam hal produksi pangan, mengembangkan potensi lokal, serta mengoptimalkan pemanfaatan lahan diluar pertambangan.
“Saya berharap kita dapat bekerja sama dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan ini dan menjaga stabilitas ekonomi di daerah dengan membangun sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait dalam mengendalikan inflasi,” pungkasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Forkopimda Beltim, Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Umum Setda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Asisten dan Staf Ahli Bupati, Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Beltim serta undangan lainnya. (Ln)