Simpang Pesak, DiskominfoSP Beltim – PKK Kecamatan Simpang Pesak menyelenggarakan kegiatan Ngelakar Budaya dengan tema “Adat Resamnya Pakaian Diri” di Gedung KA. Hasan Kecamatan Simpang Pesak, Selasa (16/07/24). Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud kecintaan akan budaya lokal serta melestarikan adat istiadat yang dimiliki masyarakat Belitong.
Kegiatan yang dibuka secara langsung oleh Camat Simpang Pesak, Muhammad Syafe’i diikuti oleh unsur PKK Kecamatan dan Desa, KUA, UPT Puskesmas, Para Guru, Perangkat Desa, Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat serta Para Mahasiswa KKN dari IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung.
Dalam kegiatan tersebut menghadirkan Ketua Lembaga Adat Melayu, Datuk Andi Susanto sebagai Narasumber yang menjelaskan berbagai macam pakaian adat melayu yakni Baju Kurong, baik laki-laki maupun perempuan, namun memiliki perbedaan nama dengan banyak varian.
“Pakaian untuk perempuan itu ade baju setik, kebaya kurong, kebaya panjang, sedangkan untuk pakaian laki-laki ade kancing limak, cekak musang, telak belango, tulang belut, ade baju dabal dan lain-lain,” ujar Andi.
Selanjutnya Andi menambahkan dari berbagai varian pakaian tersebut, mengandung makna sesuai dengan tema yang diusung dalam kegiatan tersebut.
“Jadi, Melayu itu identik dengan Islam dan memiliki berbagai varian pakaian. Nah, Adat Resam Pakaian Diri ini bermakna bahwa pakaian yang bermacam-macam yang kita pakai itu untuk menutup aurat dan menjati dirikan kite, bahwa kite adalah orang Melayu,” tambahnya.
Andi juga sangat mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh PKK Kecamatan Simpang Pesak, khususnya Kelompok Kerja (Pokja) Tiga yang sangat memperhatikan pentingnya kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi untuk keberlangsungan hidup, selain pangan dan papan yakni sandang.
“Alhamdulillah, masyarakat Simpang Pesak nak tau tentang pakaian adat dan antusias sampe selesai pun tidak ada yang beranjak. Dan kamek dari Lembaga Adat Melayu Kabupaten Belitung Timur bersyukur, mudah-mudahan kegiatan ini bisa diikuti kecamatan dan desa lain yang ada di Kabupaten Belitung Timur,” ungkap Ketua BPD Desa Senyubuk ini.
Besar harapan Andi bahwa kegiatan Ngelakar Budaya seperti ini dapat berkelanjutan.
“Mudah-mudahan dari kegiatan ini, dapat berbekas dan ilmunya disampaikan kepada masyarakat secara lebih luas serta berkelanjutan, meskipun tidak dengan tema ini namun bisa tema-tema lainnya yang dapat melestarikan budaya kite,” harapnya. (Aj)