Atasi Anak Putus Sekolah, Bupati Launching Program Bapak Angkat

Juli 11, 2024

Manggar, Diskominfo SP Beltim – Bupati Belitung Timur (Beltim) Burhanudin melaunching program “Bapak Angkat” yang bertujuan untuk mengatasi anak putus sekolah di Kecamatan Manggar di Kantor Camat Manggar, Rabu (10/7).
Launching ditandai dengan pengukuhan tim Bapak Angkat oleh Bupati Beltim dan penyerahan tabungan pelajar kepada anak-anak putus sekolah.


Launching itu dihadiri Sayono selaku Asisten 1 Pemkab Beltim, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) Kabupaten Belitung Timur Bayu Priyambodo, Camat Manggar Herri Susanto, para kades dan lainnya.


Bupati Burhanudin yang akrab disapa Aan mengapresiasi program Bapak Angkat yang digagas Camat Manggar tersebut.


“Saya mengapresiasi upaya yang dilakukan Camat Manggar untuk mengatasi masalah angka putus sekolah,” kata Aan sapaan Burhanudin.


Aan menjelaskan program ini dapat berhasil dengan terus melibatkan stakeholder, perangkat daerah, Forkopimcam, lembaga, maupun pihak swasta, untuk berkontribusi dan terlibat langsung dalam mendampingi dan memberikan dukungan kepada anak-anak yang putus sekolah.


“Pendampingan diharapkan dapat memberikan motivasi, kepercayaan diri, dan semangat bagi anak-anak kita untuk kembali bersekolah dan meraih cita-citanya,” ungkap Aan.


Ia juga mengungkapkan program Bapak Angkat akan berperan sebagai pendamping, baik secara fisik maupun psikologis, sehingga hubungan emosional yang terbangun dapat menjadi perekat dalam menumbuhkan kepedulian dan kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar.


Camat Manggar, Herri Susanto yang menginisiasi program itu menjelaskan Bapak Angkat itu artinya Bersinergi Atasi Anak Putus Sekolah.


Dalam program ini, Bapak Angkat diharapkan bisa memberikan bantuan kepada para anak yang kurang mampu.
“Program ini untuk membantu anak yang tidak mampu sehingga program bapak angkat ini bisa menjadi solusinya,” ungkapnya.


Herri mengungkapkan, di Kecamatan Manggar masih banyak ditemukan anak-anak yang tidak bersekolah karena beberapa persoalan.


“Saya dampingi mereka atau harus menggantikan peran orang tua, dimana ada yang yatim piatu atau tidak mampu. Untuk itu kami hadirkan mereka agar mereka memiliki motivasi dan semangat dalam belajar untuk mencapai cita-citanya ,” kata Herri. (ver)

Mungkin Anda Berminat Membaca