Dalam upaya pengendalian inflasi daerah di Kabupaten Belitung Timur (Beltim), terdapat empat isu sasaran yang berkembang yaitu penurunan daya beli masyarakat, fluktuasi harga bahan pokok, program pelibatan desa dan nilai assestment kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Pertama, adanya penurunan daya beli masyarakat. Hal ini sesuai dengan data yang dipublikasi Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021-2023. Berdasarkan data, tren pada tiga tahun terakhir sejak 2021 mengalami penurunan walaupun tidak terlalu signifikan.
Kedua, fluktuasi harga bahan pokok. Untuk beberapa komoditas di beberapa wilayah di Kabupaten Beltim sebenarnya sudah bisa diupayakan sendiri. Nyatanya di pasar masih mengalami turun naik harga seperti bawang-bawangan dan cabai-cabaian. Berdasarkan data saat ini, komoditas cabai sedang mengalami kenaikan, sedangkan bawang sedang mengalami penurunan. Harga beras dan minyak pun mulai stabil.
Ketiga, dukungan desa terhadap ketahanan pangan melalui program unggulan desa. Jadi perlu adanya identifikasi program unggulan yg ada dimasing-masing desa. Minimal satu desa satu program unggulan. Yang nantinya akan dijadikan sebagai potensi desa untuk peningkatan ketahanan pangan desa melalui kerjasama.
Keempat, nilai assestment kinerja TPID. Kinerja TPID Kabupaten Beltim sudah baik. Hanya saja isu inflasi telah menjadi isu yang sangat vital. Maka, seluruh Daerah di Indonesia berlomba-lomba untuk menciptakan suatu terobosan inovasi dan upaya dalam pengendalian inflasi. Hal inilah yang menjadi faktor pendorong kinerja TPID.
Apabila sudah melibatkan Desa, diharapkan informasi, data dan segala hal yang mendukung kebijakan yang akan dikeluarkan oleh TPID Kabupaten Beltim dapat lebih tepat sasaran dan lebih berkualitas. (Al)
