Manggar, Diskominfo SP Beltim – Bupati Belitung Timur (Beltim) Burhanudin mengatakan stunting atau gagal tumbuh merupakan masalah nasional yang membutuhkan kerjasama untuk pengentasannya. Implementasi akselerasi penurunan stunting di Kabupaten Beltim akan terus dikawal agar tepat sasaran.
“Saya minta ada komitmen bersama dalam pengentasan stunting yang menjadi target nasional. Terutama instansi terkait yakni Dinas Kesehatan, Bapelitbangda dan isntansi terkait hingga camat yang memiliki data untuk segera menindaklanjuti masalah stunting di Beltim,” kata Bupati Burhanudin.
Hal itu disampaikan Burhanudin yang akrab disapa Aan saat membuka acara rapat koordinasi kebijakan insentif fiskal untuk penghargaan kinerja tahun berjalan kategori peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berlangsung selama 2 hari di Auditorium Zahari Mz, Senin (27/5).
Menurut Aan, instansi yang memiliki data yang akurat dan rinci dapat mempermudah para petugas untuk mengawasi dan memberikan perawatan kepada anak yang mengalami stunting.
“Saya menekankan pentingnya asupan gizi yang diberikan. Kita akan intervensi dari segi makanan tinggi protein seperti vitamin, telur, susu dan makanan tambahan. Hal ini membutuhkan komitmen bersama instansi terkait agar permasalahan stunting bisa diatasi,” papar Aan.
Dalam rakor tersebut hadir juga Agus Ismail dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah RI, Wakil Bupati Beltim Khairil Anwar, forkopimda kepala perangkat daerah, camat dan kades.
Kepala Bappelitbangda Kabupaten Beltim Ilfan Suryawan menjelaskan rakor ini sangat tepat untuk mengidentifikasi keberhasilan yang telah dicapai, serta untuk mengevaluasi strategi yang diterapkan agar kita dapat terus memperbaiki kinerja dan efektivitas kebijakan yang telah dilaksanakan.
“Angka prevalensi stunting dalam 3 tahun terakhir fluktuatif, Dimana pada tahun 2021 sebesar 22,06%, tahun 2022 turun menjadi 16% dan ditahun 2023 mengalami peningkatan menjadi 17,3%, walaupun mengalami kenaikan angka prevalensi stunting Kabupaten Beltim tahun 2023 masih yang terendah jika dibanding kabupaten/ kota lain se Provinsi Kepulauan Babel,” jelas Ilfan dalam sambutannya.
Ilfan meminta kepada tim koordinasi yang sudah dibentuk di tingkat kabupaten yaitu Tim Koordinasi penanggulangan kemiskinan Daerah (TKPKD), Tim percepatan penurunan stunting (TPPS), Tim Pengendali Inflasi daerah (TPID), Tim Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), Tim Evaluasi dan pengawasan Realisasi Anggaran agar dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya, melakukan pembenahan khususnya terhadap indikator yang menjadi penilaian pemberian Insentif fiscal yang capaiannya masih rendah dan perlu perbaikan. (ver)