Kelapa Kampit Sampaikan 163 Usulan di Musrenbang Kecamatan

beltim.go.id - 23 Januari 2024

Kelapa Kampit, Diskominfo SP Beltim – Kelapa Kampit menjadi Kecamatan pertama yang memulai Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Tahun 2025. Acara dibuka langsung oleh Bupati Belitung Timur Burhanudin di Gedung Serbaguna Harsono Hasan Kecamatan Kelapa Kampit, Selasa (23/01/24).

Camat Kelapa Kampit Susiawati mengatakan, terdapat 163 usulan rencana pembangunan desa dalam wilayah Kecamatan Kelapa Kampit yang disampaikan ke 9 Perangkat Daerah di Kabupaten Belitung Timur.

“Rinciannya masing-masing itu Desa Mayang 25 usulan, Desa Pembaharuan 12 usulan, Desa Senyubuk 42 usulan, Desa Mentawak 29 usulan, Desa Buding 14 usulan, dan Desa Cendil 38 usulan,” jelasnya.

Ia mengatakan saat ini Kecamatan Kelapa Kampit memprioritaskan peningkatan dan pengembangan wisata di daerah tersebut. Menurut Susi, saat sektor pariwisata bergerak maka sektor lain pun akan ikut bergerak baik sektor UMKM maupun pemberdayaan masyarakatnya.

“Besar harapan kami kiranya masyarakat kita bisa ikut mengembangkan pariwisata ini, masyarakat bisa berbuat dan ikut bersinergi bersama pemerintah dengan se-maksimal mungkin,” tuturnya.

Ditemui usai Pembukaan Musrenbang, Bupati Beltim Burhanudin mengungkapkan perencanaan pelaksanaan pembangunan tahun anggaran 2024 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.

“Hampir semua OPD termasuk Kelapa Kampit ada peningkatan terutama dari segi infrastruktur. Jadi kalau kita rekapitulasi dari usulan mereka di tahun 2023, hampir semua usulan bisa terakomodir di tahun 2024 dan prioritas yang dikejar adalah Jalan Selendang di tahun 2024 itu aman,” jelasnya.

Ditambahkan Burhanudin, meskipun pemotongan anggaran fisik tahun 2024 cukup tinggi, namun normalisasi anggaran tahun 2025 sudah mulai terlihat. Perencanaan pembangunan pun akan difokuskan pada infrastruktur melalui musrenbang tersebut.

“Melalui Musrenbang kecamatan, akan diseleksi lagi oleh kawan-kawan di OPD berdasarkan skala prioritas. Dan OPD jangan menyusun anggaran tanpa melihat kondisi eksisting di lapangan. Usulan diterima tapi verifikasi di lapangan atas kepentingan program kerja yang akan dilaksanakan itu sendiri,” tutupnya. (Ln)

Mungkin Anda Berminat Membaca