Manggar, Diskotikdansa Beltim – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Belitung Timur (Beltim) mengadakan Pelatihan keamanan dan Keselamatan di Daya Tarik Wisata Kabupaten Beltim. Pelatihan tersebut dibuka secara langsung oleh Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Wiwiek Lestari di Guest Hotel Manggar, Selasa (24/10).
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut sejak 24 hingga 26 Oktober 2023 diikuti oleh 40 orang perwakilan dari pengelola destinasi wisata Kabupaten Beltim yakni dari Desa Wisata Senyubuk, Limbongan, Baru, Kelubi, Lintang, Simpang Tiga, Sukamandi dan Komunitas Renyek Camping (Recamp).
Dalam sambutannya, Wiwiek Lestari menyampaikan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kemampuan para pengelola daya tarik wisata dan desa wisata dalam melaksanakan antisipasi keamanan dan keselamatan wisata di Kabupaten Beltim.
“Sasarannya diharapkan pengelola wisata mengetahui dan memahami pentingnya keamanan dan keselamatan para wisatawan di destinasi wisata serta dapat melakukan evaluasi terhadap upaya pelaksanaan keamanan dan keselamatan di destinasi wisata,” ujar Wiwiek.
Selain mendapatkan materi di dalam kelas, para peserta pelatihan juga akan mendapatkan materi praktek langsung di lapangan dengan berkunjung ke Geosite Open Pit Nam Salu, Kecamatan Kelapa Kampit.
“Para peserta pelatihan nantinya bisa melihat langsung dan belajar bagaimana caranya melakukan upaya-upaya dalam hal keamanan dan keselamatan di destinasi wisata sesuai dengan standar yang telah ditentukan,” tambahnya.
Menurut Wiwiek, pelatihan ini perlu diselenggarakan dalam rangka mendukung terciptanya iklim kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan serta terwujudnya Sapta Pesona, yaitu, aman, tertib, indah, bersih, sejuk, ramah tamah dan kenangan.
Lebih lanjut, Wiwiek menuturkan meskipun destinasi wisata di Kabupaten Beltim indah tapi kalau keamanan dan kenyamanan tidak terjamin, maka para pengunjung tidak akan datang untuk kedua kalinya.
Untuk itu, ia menghimbau kepada pengelola destinasi wisata untuk melakukan kerja sama dengan unit pelayanan kesehatan terdekat dalam hal penanganan medis, apabila terjadi kecelakaan saat berkunjung ke tempat destinasi wisata.
Tidak hanya itu, Wiwiek mengharapkan dukungan dan peran serta dalam meningkatkan keamanan para wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata yang dikelola, sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan dengan rasa aman dan nyaman di tempat destinasi wisata.
“Dalam kesempatan ini kami mengajak dan menghimbau agar keamanan dan keselamatan para wisatawan di destinasi wisata ditangani dengan serius karena merupakan tanggung jawab kita semua termasuk pengelola, pemerintah dan masyarakat,” pungkasnya. (Triya).