Manggar, Diskominfo Beltim – SMP Negeri 1 Manggar menyelenggarakan Pentas Seni Siswa (Pensi) dan Bazar Paguyuban Kelas di Halaman SMPN 1 Manggar, Rabu (08/02). Kegiatan ini guna meningkatkan minat bakat siswa terhadap karya seni dan budaya daerah.
Ketua Pelaksana Pensi SMPN 1 Manggar Ilfan Suryawan mengatakan tujuan diselenggarakan kegiatan Pentas Seni (Pensi) ini adalah untuk meningkatkan apresiasi dan kreativitas siswa. Selain itu juga, Pensi ini sebagai wadah untuk menampilkan minat bakat siswa dan meningkatkan apresiasi siswa terhadap hasil karya seni dan budaya daerah.
“Sehingga siswa menjadi terlatih untuk berkreaktivitas dan menyalurkan bakat serta meningkatkan kemampuan berkarya dan meningkatkan mental untuk keberanian tampil di depan publik,” kata Ilfan
Ilfan melanjutkan, selain Pensi Siswa SMPN 1 Manggar juga menyelenggarakan Bazar Kuliner Nusantara dan khas Belitung. Sebanyak 19 stan ikut memeriahkan, yang terdiri dari 12 stan paguyuban kelas dan 7 stan-stan pendukung dari UMKM dan perusahaan.
“Selain itu kita juga melibatkan beberapa sponsor dan perusahaan swasta yang ada di Kabupaten Belitung Timur dan juga melibatkan UMKM dari Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan UMKM Kabupaten Belitung Timur,” ungkap Ilfan.
Kepala SMPN 1 Manggar Titin Purwosari mengatakan bahwa Pensi SMPN 1 Manggar merupakan salah satu kegiatan Parenting Pendidikan Keluarga SMPN 1 Manggar.
“Kegiatan Bersama yang menyatukan antara pihak sekolah dengan orang tua siswa. Kita berharap hubungan pihak sekolah dengan orang tua murid lebih variatif dan lebih berkualitas ke depannya,” ujar Titin.
Titin melanjutkan, dengan adanya Pensi ini siswa akan memiliki karakter Profil Pelajar Pancasila, terutama pada dimensi Gotong Royong Berkebinekaan Global dan Kreatif.
Sementara itu Bupati Beltim Burhanudin menyatakan ada tiga indikator output untuk pendidikan anak-anak. Yang pertama, siswa harus menjadi akhlak karakter yang baik. Yang kedua, bagaimana orang tua membangun komunikasi yang efektif dengan anak.
“Yang ketiga, kita sebagai orang tua dapat menjadi contoh dan memberikan adab yang baik kepada anak-anak kita, sehingga apapun yang diajarkan oleh guru di sekolah dapat membangun karakter kehidupan sosial di lingkungan sekolahnya,” lanjut Aan sapaan akrab Burhanudin.
Aan pun menyarankan kepada Bank Sumsel Babel yang juga ikut berpartisipasi dalam stan untuk menciptakan kartu belanja kepada anak-anak. Tujuannya supaya orang tua bisa mengawasi dan mengontrol pengeluaran anaknya.
“Mungkin nanti pihak sekolah akan membuat kantin yang menjadi pilot project. Supaya setiap anak yang belanja menggunakan kartu itu, terus orang tua bisa mengisi saldo 100 ribu untuk per bulan,” ujar Aan. 54R1.