Rekonsiliasi Data, Upaya Beltim Percepat Penurunan Stunting

beltim.go.id - 12 Oktober 2022

Manggar, Diskominfo Beltim – Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Beltim) bersama BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melakukan Rekonsiliasi Data keluarga berisiko stunting tahun 2022, di Ruang Satu Hati Bangun Negeri (RSHBN), Rabu (12/10).

Hal ini dilakukan untuk mensinkronisasikan data yang telah didapat oleh petugas di lapangan terkait dengan keluarga beresiko stunting di Kabupaten Beltim, menghasilkan data yang sesuai dan siap untuk digunakan sebagai dasar intervensi dan penajaman program di masyarakat.

“Kita berharap bagaimana nanti data yang kita kelola ini setelah kita validasi bisa dijadikan suatu intervensi yang bisa dimasuk di dalam program-program kegiatan. Kalau pun nanti ada yang secara spesifik, itu ada di teman-teman OPD teknis itu bagaimana peran di anggaran mereka supaya ada intervensi yang bisa mereka laksanakan secara kewilayahan,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Beltim, Muhammad Yulhaidir.

Ia menambahkan, ada beberapa faktor penapisan risiko yang menjadi perhatian dan harus ditangani yaitu fasilitas lingkungan tidak sehat dan Pasangan Usia Subur (PUS) 4 Terlalu (Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Dekat dan Terlalu Banyak). Dan berdasarkan data, persentase keluarga berisiko stunting Kabupaten Beltim sebesar 25,1% atau sebanyak 2027 Kepala Keluarga (KK) dengan faktor penapisan risiko tertinggi yaitu Pasangan Usia Subur (PUS) terlalu tua.

“Jadi ada peran di pasangan usia subur yang harus ditangani, ada peran juga untuk remaja yang ditangani jadi semua terkoneksi termasuk juga terkait dengan lingkungan, kelayakan sampai dengan sumber air bersih,” tambahnya.

Ia berharap melalui kegiatan rekonsiliasi ini, dapat menjadi dasar intervensi dalam menyusun strategi dan program kegiatan dalam mencegah stunting, faktor-faktor risiko juga dapat ditangani sehingga dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Beltim.

“Harapannya kita bisa menurunkan faktor resiko tersebut dengan harapan di 2024 target untuk penurunan stunting di Beltim betul-betul tercapai,” tutupnya. (Al)

Mungkin Anda Berminat Membaca