Atasi Stunting Melalui Penguatan Kampung KB

23 Agu 2022 | Berita Utama


Manggar, Diskominfo Beltim – Dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Perwakilan BKKBN Provinsi Bangka Belitung bersama dengan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Beltim melaksanakan kegiatan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) dan kegiatan Penguatan Kemitraan Kampung KB, di Guest Hotel Manggar, Selasa (23/08/2022).

Kepala DKPPKB Kabupaten Beltim, Muhammad Yulhaidir mengatakan bahwa kegiatan ini adalah bagaimana penguatan dari kampung keluarga berkualitas, dimana kampung keluarga berkualitas ini adalah program yang menguatkan pada program dari kampung KB.

“Ketika kita berbicara tentang kampung KB yang berkualitas, substansinya ada 8 (delapan) aksi konvergensi yang harus harus kita lakukan dan yang terintegrasi dengan Perangkat Daerah teknis termasuk dari dan sampai ke level dibawah turunannya, seperti PKK, Karang Taruna, dan sebagainya, itu yang kita lakukan” ujar Yulhaidir.

Disampaikannya lebih lanjut, terkait dengan 8 (delapan) aksi tersebut salah satunya adalah konsepnya bagaimana menganalisis data yang ada. Kedua, bagaimana merencanakan perencanaan kedepan dan seperti apa yang dibutuhkan program-program yang akan direncanakan.

“Ketiga, bagaimana kita menyiapkan pola perencanaan yang baik disamping itu juga ada menyiapkan SDM, bagaimana nanti pembina-pembina yang ada termasuk juga adalah peran dari Perangkat Daerah terkait dalam hal pembinaan teknis dijajarannya, bagaimana menyiapkan evaluasi kinerja mereka, ini poin yang paling akhir adalah bagaimana kita mengukur keberhasilan dari kampung keluarga yang berkualitas tadi,” ungkapnya.

Di Kabupaten Beltim sendiri telah terbentuk 15 kampung KB yang sudah ditetapkan oleh perwakilan BKKBN Provinsi mulai tahun 2015 sampai dengan tahun 2018 yang tersebar di 7 (tujuh) Kecamatan.

Menanggapi hal tersebut, Yulhaidir mengatakan kedepannya harus ada target. Kampung berkualitas ini kan ada 8 (delapan) hal tadi yang nanti harus dilihat dan evaluasi, bagaimana keberhasilannya. Jika memang ada keberhasilan yang masih butuh penguatan pada Perangkat Daerah teknis atau pada pembinaan dari Desa-nya, tentu harus di support.

“Jadi memang tidak berenti sampai disini saja, program ini masih akan berkelanjutan, kita akan melihat nanti mana-mana program dari Desa yang sudah tolak ukurnya betul-betul sudah menjadi keluarga yang berkualitas, bisa menjadi contoh dan kalo bisa menjadi program inovasi Pemda itu yang kita kuatkan, tapi bagi desa yang memang masih perlu bimbingan , masih perlu penguatan, itu tetap masih harus kita support dalam rangka untuk menguatkan menjadi desa yang menjadi kampung KB yang berkualitas,” ucapnya.

Lebih lanjut, Ia berharap apa yang telah menjadi program Pemerintah Kabupaten dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil yang diharapkan yaitu terbebas dari stunting.

“Harapannya stunting kita terbebas, betul-betul menjadi Desa yang berkualitas. Desa-Desa yang dibina paham, baik dari pemanfaatan data, bagaimana pengelolaan perkarangan, bagaimana menyiapkan masyarakat yang punya kelompok binaan yang punya pemahaman yang bisa mengintegrasikan dalam rangka untuk menurunkan stunting, menurunkan angka kematian, tertib administrasi dan punya data yang baik sampai ke pengembangan inovasi yang menjadi penguatan kita sesuai dengan visi-misi kebijakan Pemerintah Daerah,” tutupnya. (Al)