Deklarasi ODF Desa Baru, Aan: “Harus kita tuntaskan di HUT Beltim ke-19”

Manggar, Prokom Setda Beltim – Bupati Belitung Timur (Beltim), Burhanudin dan Wakil Bupati Beltim, Khairil Anwar menghadiri deklarasi ODF (Open Defecation Free/ Stop Buang Air Besar Sembarangan) Desa Baru Kecamatan Manggar di Pantai Serdang, Rabu (29/12). 
Burhanudin dalam sambutannya mengapresiasi deklarasi stop buang air besar sembarangan (BABS) tersebut dan berharap ini sebagai langkah awal untuk bangkit membangun Desa Baru lebih baik lagi ke depan.
“Saya mengapresiasi dan merasa bangga bahwa Desa Baru akhirnya mampu melakukan deklarasi terhadap komitmen untuk tidak membuang air besar sembarangan. Semoga ini menjadi momentum awal untu Desa Baru dapat bangkit, berubah paradigma, berubah mindset masyarakat untuk tumbuh berkembang membangun Desa Baru lebih baik,” ungkapnya.
Bupati yang akrab disapa Aan ini berharap supaya deklarasi stop BABS Beltim ini dituntaskan pada 27 Januari 2022 bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kabupaten Belitung Timur ke-19.
“Deklarasi ODF ini harus kita tuntaskan di Hari Ulang Tahun Belitung Timur ke-19. Kecamatan Kelapa Kampit, Simpang Pesak dan Dendang itu sudah menuntaskan deklarasi kecamatan,” jelas Aan.
Terkait dengan optimalisasi pendapatan asli desa, Aan menghimbau agar Desa Baru dapat mengambil manfaat dari potensi pantainya, khususnya Pantai Serdang. Ia mengajak masyarakat Desa Baru untuk dapat membangun komitmen dalam menjaga kebersihan dan keindahan pantai tersebut.
“Desa Baru ini memiliki pendapatan asli dengan potensi pantainya. Pokdarwis bersama kelompok masyarakatnya (dapat) membersihkan pantai. Kemudian pasang tulisan besar-besar ‘jangan buang sampah sembarangan’. Bangun komitmen. Setelah itu masuk ke Pantai Serdang ini jangan sampai motor-mobil parkir seenaknya, sehingga menghambat tamu-tamu yang mau masuk Pantai Serdang,” himbau Aan.
Ditegaskan Aan bahwa pemerintah desa tidak dapat bekerja sendiri dalam membangun Desa Baru, namun butuh komitmen dukungan dari masyarakat, salah satunya dari kelompok perempuan agar menjadi desa yang benar-benar berdaya.
“Ayo Pak ini perbaiki. Itu artinya bangun komitmen. Tidak mungkin Pak Kadus atau Pak Kades sendiri yang menyelesaikan persoalan itu. Ibu-ibunya juga ikut memberi dorongan semangat. Agar Desa Baru menjadi sebuah desa yang betul-betul berdaya,” pungkasnya. (Ach)