Manggar, Prokom Setda Beltim – Tahun 2022 terhitung dari Januari, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung Timur (Beltim) akan menerapkan aplikasi e-kinerja bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Beltim.
Hal demikian disampaikan Bupati Beltim Burhanudin seusai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Penerapan e-Kinerja dan Monitoring Pemutakhiran Data Mandiri ASN, di Auditorium Zahari MZ, Jum’at, (8/10).
“Ini berlaku per Januari 2022, untuk seluruh pegawai baik itu guru, pegawai kesehatan, maupun yang ada di OPD-OPD di Kabupaten Beltim ini,” jelas Burhanudin.
Aplikasi ini digunakan dalam rangka untuk pencairan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) bagi ASN di Pemkab Beltim, yang berdasarkan atas kinerja mereka selama satu bulan, dan seluruh ASN diwajibkan melaporkan kinerja mereka per dua minggu.
“Jadi aktifitas mereka (ASN-red) dari jam hadir mereka di kantor sampai jam pulang mereka di kantor bahkan aktifitas mereka di kantor sesuai dengan tupoksi yang ada dijabatan mereka, itu mereka harus melakukan laporan per dua minggu,” ujar Aan sapaan akrab Burhanudin.
Menurut Aan, penerapan e-kinerja bagi ASN di Kabupaten Beltim sangatlah penting guna menunjang kinerja ASN di Pemkab Beltim. Oleh karena itu, dengan diberlakukannya e-kinerja ini di tahun depan tidak ada lagi ASN yang hanya duduk diam atau bermain game di kantornya, karena jika masih begitu maka mereka tidak akan mendapatkan TPP secara maksimal.
“Jadi mereka ini tidak bisa lagi main-main seperti datang jam 8, terus datang ke kantor duduk main game, nah itu tidak bisa lagi, jadi apa yang mereka kerjakan hari ini harus dibuktikan dengan foto,” ungkapnya.
Aan menjelaskan, kebijakan ini diambil bukan untuk mengambil hak ASN yang berupa TPP, akan tetapi ini dilakukan guna memperbaiki kinerja ASN, dimana saat ini ASN yang bekerja keras akan mendapatkan TPP yang sama dengan ASN yang berkerja dengan malas-malasan.
“Seperti yang saya selalu katakan, sekarang ini kerja rajin dengan kerja malas dibayar dengan tunjangan yang sama, kalau sekarang misalkan TTP kita tahun ini 10 miliar rupiah pasti akan abis, tapi dengan diberlakukannya e-kinerja belum tentu akan habis, karena ada aplikasi ini, dan ini semua bukan untuk mengambil hak orang tetapi ini dilakukan guna memperbaiki kinerja,” tutupnya.(yas)