Manggar, Diskominfo SP Beltim – Terdapat sejumlah kasus DBD di Kabupaten Beltim, Dinkes Beltim menghimbau masyarakat untuk tidak asal dalam melakukan fogging (pengasapan) dalam mencegah penyakit demam berdarah. Karena pelaksanaan fogging yang tidak sesuai justru dapat menambah kekebalan pada nyamuk yang membawa virus dengue.
Supardi menuturkan bahwa ada satu kasus di suatu wilayah yang melaksanakan fogging secara massal, namun yang terjadi malah menimbulkan nyamuk aedes aegepty resisten terhadap residu pestisida yang digunakan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Beltim, Supardi, mengatakan bahwa salah satu upaya pencegahan DBD ini yakni melalui fogging (pengasapan) yang pelaksanaannya tidak bisa dilakukan secara asal.
“Pelaksanaan fogging ini harus ada penyelidikan epidemologi dulu, indikasi pelaksanaan fogging harus dipenuhi dulu, jadi tidak bisa asal atau atas dasar keinginan warga saja,” jelasnya.
Menurut Supardi, masyarakat perlu memahami dan mengetahui apa saja indikasi perlunya pelaksanaan fogging secara umum, seperti ditemukannya pasien dengan DBD terkonfirmasi, dalam arti trombositnya menurun hematokrit meningkat kemudian diikuti dengan gejala lainnya.
“Fogging ini juga tidak cukup satu kasus, karena kalau satu kasus artinya tidak ada penularan. Fogging baru bisa dilakukan kalau sudah ditemukan kasus-kasus demam yang lain dalam radius 200 meter,” terang Supardi.
Lebih lanjut Supardi juga mengatakan fogging dapat dilakukan apabila ditemukan adanya jentik nyamuk aedes aegepty di lingkungan sekitar rumah pasien dalam radius 200 meter.
Dijelaskan oleh Supardi bahwa upaya paling efektif mencegah DBD yakni dengan melaksanakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) seperti menguras dan menyikat dinding bak mandi dan penampungan air, mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi tempat genangan air, menutup rapat penampungan air serta menaburkan Abate pada penampungan air bersih.
“Kuncinya ada di PSN, karena PSN jauh lebih efektif, efisien, murah dan mudah,” tuturnya.
Lebih jauh ia mengatakan, PSN dinilai efektif mencegah dan memberantas nyamuk pembawa virus dengue karena dengan PSN tidak hanya dapat memberantas nyamuk dewasa saja tetapi dari siklus awal nyamuk seperti telur, jentik, kupa sampai dengan nyamuk dewasa dapat diberantas.Ia juga menekankan bahwa PSN sangat penting dilakukan tidak hanya di lingkungan luar rumah saja, tetapi di dalam rumah juga.
“Dengan menguras dan mengeringkannbak mandi, maka jentiknya akan mati, telurnya akan hilang, termasuk kupanya juga mati,” jelasnya.
Ia juga menambahkan penerapan gaya hidup bersih seperti membuka jendela dan melancarkan sirkulasi udara di dalam rumah serta membiarkan cahaya masuk ke dalam rumah menjadi salah satu upaya mudah dan efektif dalam memberantas nyamuk dewasa aedes aegepty.
“Bak mandi jangan hanya dikuras airnya, tapi dinding bak mandi juga harus disikat. Karena nyamuk aedes aegypti ini bisa meletakkan telurnya pada dinding permukaan air bak mandi dan pada posisi kering, telur ini bisa bertahan selama 6 bulan,” tutup Supardi. (Ts)