Pemkab Beltim Fokus Wujudkan Sekolah Ramah Anak

Februari 20, 2024

Manggar, Diskominfo SP Beltim – Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Beltim) melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) terus berupaya mempercepat lahirnya Sekolah Ramah Anak (SRA) di Kabupaten Beltim.

Hal ini dikatakan Kepala DSP3A Kabupaten Beltim Muhamad Yulhaidir, usai Rapat Kerja Tim Sekretariat Bersama Sekolah Ramah Anak (SRA) Kabupaten Beltim di Ruang pertemuan Kantor DSP3A Kabupaten Beltim, Selasa (20/02/24).

Yulhaidir menjelaskan pembentukan SRA merupakan upaya dari Pemerintah Kabupaten Beltim, untuk mewujudkan pemenuhan hak pendidikan anak, perlindungan anak, memberikan kenyamanan bagi anak dan remaja saat berada di lingkungan sekolah, serta terhindar dari berbagai bentuk kekerasan, perundungan, maupun pelecehan di sekolah.

“Ini juga untuk melaksanakan dan mendukung kebijakan pemerintah. Termasuk di dalamnya untuk mempertahankan status Kabupaten Belitung Timur yang Layak Anak pada status Madya atau bahkan meningkat ke level selanjutnya,” tuturnya.

Guna mewujudkan hal ini, Yulhaidir mengaku DSP3A Kabupaten Beltim turut bekerja sama dengan perangkat daerah terkait yang tergabung dalam Sekretariat Bersama SRA sesuai Keputusan Bupati Beltim nomor: 188.45-406 Tahun 2023.

“Kita harus mengintegrasikan semua yang terlibat. Mulai dari Kesehatan, Bappelitbangda, Pendidikan, Olahraga, Remaja, semua lini ada disitu. Tinggal bagaimana kita mensinkronisasikan dan memasukkan program-program di SRA ini secara maksimal,” ucapnya.

Sementara itu Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DSP3A Efita Santy menambahkan, saat ini tahapan perwujudan SRA tersebut dilakukan dengan mengimplementasikan 6 indikator SRA.

“Enam komponen itu Kebijakan SRA terkait aturan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan terlatih KHA (Konvensi Hak Anak) dan SRA, pelaksanaan proses belajar yang ramah anak, sarana dan prasarana ramah anak, partisipasi anak, dan partisipasi orang tua, alumni, organisasi masyarakat dan dunia usaha,” jelasnya.

Ia menyebutkan Ada 7 sekolah yang akan menjadi pilot project untuk perwujudan SRA tersebut. Sekolah itu berasal dari TK/Kelompok Belajar, SD atau sederajat, SMP atau sederajat, SMA atau sederajat yang tersebar di 7 Kecamatan di Kabupaten Beltim.

“Harapan kami ada satu sekolah di tingkatan apapun yang bisa kita usulkan ke Provinsi dan bisa kita capai ke Kementerian untuk SRA ini. Karena dengan ini otomatis akreditasi sekolah ikut naik,” pungkasnya. (Ln)

Mungkin Anda Berminat Membaca