Angka Stunting di Desa Cendil Menurun

Agustus 9, 2022

Kelapa Kampit, Diskominfo Beltim – Desa Cendil Kecamatan Kelapa Kampit merupakan salah satu dari 7 desa yang menjadi Lokasi Fokus (Lokus) Stunting di Kabupaten Belitung Timur (Beltim). Pada tahun 2021 prevalensi balita stunting di Desa Cendil sebesar 12,17% dan di tahun 2022 angka prevalensi tersebut berhasil menurun ke angka 4,9%.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Beltim Muhammad Yulhaidir menjelaskan bahwa proses Percepatan Penurunan Stunting tentunya harus melibatkan berbagai pihak, salah satunya ialah peran serta dari masyarakat.

“Kita tentunya tidak bisa bekerja sendiri. Karena ini lintas peran serta masyarakat, diantaranya harus ada kader yang terlibat, peran Pemerintah Desa dan juga peran OPD terkait yang harus secara maksimal dan dioptimalkan agar bisa Penanganan Stunting di Belitung Timur ini sesuai harapan,” ujar Yul saat acara Monev Pelaksanaan Aksi Konvergensi Penanganan Stunting di Kantor Desa Cendil, Selasa (9/8/22).

Pelaksanaan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting dilakukan melalui 8 (delapan) aksi yakni Analisis Situasi, Rencana Kegiatan, Rembuk Stunting, Perwali/Perbup Peran Desa/Kelurahan, Pembinaan Kader Pembangunan Manusia, Sistim Manajemen Data, Pengukuran dan Publikasi Data.

Disampaikannya lebih lanjut, tujuan dilaksanakan Monev tersebut adalah untuk melihat progres kesiapan dari desa yang dilakukukan dengan cara pendekatan penyampaian intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terintegrasi dan bersama-sama untuk mencegah stunting kepada sasaran prioritas.

“Hari ini kita turun langsung ke lapangan untuk melihat yang di Desa Cendil nya sendiri terkait jumlah penderita stunting dan sejauh mana penanganannya yang melibatkan beberapa pihak terkait,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Beltim dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sayono menyampaikan bahwa berdasarkan data yang dihimpun oleh DKPPKB Kabupaten Beltim, keluarga yang berisiko stunting di Kabupaten Beltim sebanyak 10.909 KK dan untuk di Kecamatan Kelapa Kampit dengan keluarga berpotensi risiko stunting sebanyak 1.407 KK.
Hal itu dikarenakan karena tidak mempunyai sumber air minum yang layak dan sanitasi yang kurang baik.

“Sedangkan untuk di Desa Cendil terdapat 129 KK yang berpotensi stunting. Maka dengan itu, melalui Monev hari ini mari kita pastikan percepatan penurunan stunting dapat berjalan baik di Desa Lokus Stunting,” ungkap Sayono.

Ia juga menghimbau untuk melakukan penganggaran yang tepat di level perangkat daerah dan desa. Susun anggaran yang bertujuan untuk mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Beltim.

“Semoga melalui kegiatan ini, komitmen bersama kita dalam upaya Percepatan Penurunan Angka Stunting semakin kuat dan solid, sehingga program yang telah dirancang dapat terealisasikan dengan baik dan tepat sasaran,” tutupnya. (Triya)

Mungkin Anda Berminat Membaca